Sebanyak 2.100 Wisudawan-Wisudawati Untan
TRIBUN MAHASISWA - Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar sidang terbuka senat dalam rangka Wisuda Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2018/2019 yang berlangsung di Gedung Auditorium Untan, Kamis (25/10/2018).
Sebanyak 2.100 orang wisudawan/wisudawati Untan telah resmi menyandang gelar akademiknya.
Tahun ini merupakan wisuda dengan wisudawan/wisudawati terbanyak yang diselenggarakan Untan. Tidak hanya mahasiswa yang ikut wisuda yang hadir di momentum tersebut, juga hadir Gubernur Kalimantan Barat serta tamu undangan lainnya.
Selain itu juga hadir orang tua, dan keluarga serta kolega dari para mahasiswa yang berwisuda juga turut hadir di Aula Kantor Bupati Sambas.
Para mahasiswa yang berwisuda tampak khidmat mengikuti kegiatan tersebut.
Selain itu juga antusiasme keluarga yang ikut dalam kesempatan tersebut juga menambah rasa bahagia di moment tersebut.
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji meminta para wisudawan dan wisudawati Universitas Tanjungpura yang telah jalani prosesi wisuda dapat mengabdi di desa.
Ia menilai ada tren kecenderungan bahwa banyak para sarjana enggan kembali ke daerah asal dan lebih memilih mengabdi ke kota. Padahal, desa-desa memiliki banyak peluang dan perlu perhatian agar kian berkembang ke arah maju dari masa ke masa. Kalimantan Barat, terang Sutarmidji, mempunyai 2.031 desa yang tersebar di 14 kabupaten/kota.
“Mirisnya desa mandiri cuma satu di Kalbar. Itu dari 30 ribu desa mandiri seluruh Indonesia. Sisanya di Kalbar ada 54 desa maju, 349 desa berkembang, 865 desa tertinggal, 566 desa sangat tertinggal dan 196 desa belum berstatus,” terangnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat mengambil kebijakan belanja langsung di desa sebesar 20 persen. Kebijakan ini bertujuan mempercepat pencapaian variabel-variabel menjadi desa mandiri.
“Itu peluang usaha bagi mereka yang mau kembali di desa dan upaya meningkatkan pendapatan desa. Ada 68 variabel desa. Jika peluang itu bisa dimanfaatkan bisa membuat seseorang mendapatkan penghasilan lebih dari seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan lama masa kerja 5 tahun,” jelasnya.
Kendati demikian, Sutarmidji memberi kesempatan bagi wisudawan dan wisudawati yang ingin mengabdi sebagai abdi negara lewat jalur Aparatur Sipil Negara (ASN). Khusus bagi lulusan berpredikat lulus dengan pujian atau cum laude, ada kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebesar 5 persen dari total kebutuhan formasi.
“Untuk penderita disabilitas kuota CPNS sebesar 1 persen dan cum laude sebesar 5 persen. Mudah-mudahan lulusan terbaik bisa mengisi formasi yang ada. Sayang kalau tidak terisi karena sudah ada kesempatan, saya harap dimanfaatkan,” harapnya.
Sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Untan, Midji menilai wisuda tahun 2018 ini memecahkan rekor jumlah total wisuda pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan Sumber Daya Manusia (SDM) kalimantan Barat akan terus meningkat dari sisi kualitas.
“Selamat kepada mahasiswa dan mahasiswi yang diwisuda. Selamat kepada orangtua yang sudah mendukung putra-putrinya di bidang pendidikan. Kalian (wisudawan-wisudawati_red) mulai menapak kehidupan dan tantangan. Harus bisa ditaklukkan untuk kesuksesan ke depan,” jelasnya.
Sutarmidji menambahkan pemerintahannya sangat konsen dan peduli terhadap dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas SDM.
Beberapa kebijakan yang telah direncanakan dan siap realisasi seperti alokasi anggaran untuk pendidikan gratis bagi siswa dan siswa seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di seluruh Kalbar mulai tahun ajaran baru Juli 2019/2020.
“Biaya pendidikan gratis bagi 142 ribu anak SMA dan SMK Negeri. Kemudian ada juga beasiswa bagi 10 ribu anak kategori miskin yang bersekolah di swasta. Banyak program berkaitan peningkatan SDM yang direncanakan oleh Pemprov Kalbar,” tandasnya.
0 Response to "Sebanyak 2.100 Wisudawan-Wisudawati Untan"
Post a Comment