Sabun Kecantikan Kulit Tanpa Bahan Kimia dari Daun Petai Ciptaan Mahasiswa UNY
TRIBUNMAHASISWA - Pohon Lamtaro atau petai cina kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Sejak lama, petai cina telah dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, pencegah erosi sumber kayu bakar dan pakan ternak. Tak banyak diketahui, petai cina ini juga dapat dimanfaatkan menjadi sabun kecantikan.
Sekelompok Mahasiswa UNY berinisiatif membuat daun petai cina
untuk sabun perawatan kecantikan kulit. Penciptaan sabun herbal dari petai cina
ini ditengarai untuk mengurangi penggunaan produk kimia. Adalah Fatwaning Raras
Pawestri, Merita Dewi Kadarwati, Nurhayati Wahyu Kurniasari, Novita Permatasari
dan Aprilia Ristianasari yang mengembangkan sabun herbal petai cina.
Nurhayati Wahyu Kurniasari, mengatakan, produk sabun herbal yang diolahnya ini
kandungan bahan kimianya sangat sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan kimia sama
sekali. "Sehingga kami menggunakan bahan daun petai cina
yang dapat mengurangi produk kimia yang menjadi campuran agar tidak merusak
kulit. Kami mengembangkan inovasi produk yang sehat dan tidak merusak kulit
dalam jangka panjang," ujarnya pada Jumat (1/2/2019). Sabun kecantikan
berbahan daun petai cina inovasi dari mahasiswa UNY
(Istimewa)
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membersihkan sabun
herbal ini yakni Natrium Hidroksida, air suling, daun petai cina,
minyak kelapa, minyak zaitun, esential oil, pewarna makanan. Proses pembuatan
sabun ini diawali dengan membuat ekstrak daun petai cina. Caranya
merebus daun petai cina dalam air mendidih terlebih dahulu.
"Kami mendapatkan bahan tersebut mudah di Wonosari
karena tumbuh di mana saja. Sehingga meminimalkan budget juga,"
lanjutnya. Kemudian, bahan tersebut dicampur dengan natrium hidroksida, air,
dan minyak lalu panaskan campuran tersebut dan tambahkan ekstrak daun petai cina,
esential oil untuk aroma sabun dan pewarna makanan untuk membuat warna yang
menarik pada sabun. Setelah mendidih, tuang adonan ke cetakan dan tunggu sampai
adonan mengeras menjadi sabun kira-kira selama lima hari.Setelah sabun
mengeras, sabun kemudian dikemas dengan rapi agar menarik.
Lanjut Nurhayati, sabun herbal petai cina ini
berbeda dengan sabun herbal lainnya. Perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan
karena bahannya tanpa menggunakan bahan kimia yang berlebihan dan
lebih menggunakan ke bahan alami yang tanpa merusak kulit.
"Khasiat sabun ini untuk menghaluskan dan membuat
kulit agar tidak kusam, kering karena cuaca di Indonesia yang menyebabkan kulit
kering untuk mengatasinya kami membuat sabun herbal," kata dia.
(tribunjogja)
Artikel ini
telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tanpa Bahan Kimia, Mahasiswa UNY
Ciptakan Sabun Kecantikan Kulit dari Daun Petai Cina
Editor: Bartolomius
0 Response to "Sabun Kecantikan Kulit Tanpa Bahan Kimia dari Daun Petai Ciptaan Mahasiswa UNY"
Post a Comment